Sunday, June 30, 2013

Kebahagiaan Pranikah: Midodareni

"Kamu tidak bahagia, ya, saat kita menikah?"

Ya gimana yaaaaa, Mustafa juga bingung dah njawabnya. Kalo dibilang ga bahagia juga ndak tepat, soalnya Mustafa yang ngajak kawin, tapi kalo dibilang bahagia juga ya..."mana calon istri gw!?" soalnya Mustafa ngerasa kalo udah lama banget ndak ketemu Musdalifah, mau kawin kok kesannya malah disuruh berjuang sendiri-sendiri sih...Mustafa di sini - Musdalifah di sana. Jauh!

Setelah acara siraman, sekitar dua jam kemudian acara masih dilanjutkan, yaitu Midodareni. Midodareni ini...ehhmmm...ngapain ya...pokonya malem midodareni, gt dah orang-orang pada bilang. Jadi ya karena namanya malem midodareni, ya harus dilaksanakan malam juga. Mungkin ini yang dinamakan lamaran adat jawa.

Malam Midodareni ini acaranya adalah temu keluarga Mustafa dengan keluarga Musdalifah, dimana keluarga Mustafa membawakan berbagai macam serah-serahan dari alat mandi, pakaian, tas, sepatu, make up, sampai dengan beras. Jadi nanti dari pihak keluarga Mustafa akan memiliki MC sendiri yang diduelkan dengan MC Musdalifah. Kedua MC ini akan battle dengan bahasa jawa yang sangat halus sampai-sampai Mustafa tidak bisa memahami apa sebenarnya yang diucapkan oleh mereka berdua. Tapi katanya sih mereka saling mengutarakan maksud dan tujuan datang kepada keluarga Musdalifah. 

Dan Musdalifah disembunyikan tidak boleh bertemu dengan Mustafa.

Nah, MC dari Musdalifah ini rada nakal, masa' Mustafa dan Abah - Umi dipanggil kedepan dihadapan puluhan tamu, lalu diadu dengan Abah-Umi Musdalifah. Lalu MC meminta saling salaman untuk kemudian menyerahkan Mustafa untuk ikut kepada keluarga Musdalifah. Nah loh. Jadi Mustafa tidak kembali lagi ke tempat duduk pihak Mustafa, tetapi langsung duduk dengan pihak Musdalifah. 

Dan Musdalifah disembunyikan tidak boleh bertemu dengan Mustafa.

Haaaaah. Lalu acara doa yang dipimpin oleh dua pemudi yang ceria dengan lagu yang membuat Mustafa mengeluarkan suara fals. Mustafa hanya bisa tertunduk berpura-pura menyanyi padahal hanya megap-megap ga jelas suaranya sambil matanya menatap sepatu sendiri layaknya personil band aliran shoegaze. Dilanjutkan dengan makan malam yang sederhana tetapi nikmat, sedikit bersenda gurau dengan para hadirin, dan Mustafa lebih memilih mengintip Musdalifah dari kejauhan. Kamar tempat persembunyian Musdalifah memiliki jendela kaca superbesar dengan tirai yang dibiarkan terbuka. Dan Musdalifah beserta beberapa temannya berada di dalam sana. Ya, Musdalifah cantik sekali. 

Dan Musdalifah disembunyikan tidak boleh bertemu dengan Mustafa.

Mustafa tidak berani mendatangi Musdalifah atau melihat berlama-lama, takut kalau pamali dan hasilnya justru tidak baik nantinya. Maka Mustafa membuang muka dari jendela itu, dan kembali ke tempat acara tadi berlangsung. MC dari pihak Musdalifah menutup acara dengan bahasa Jawa yang sekali lagi tidak dapat dimengerti oleh Mustafa, kemudian mempersilahkan tamu wanita yang ingin bertemu dengan Musdalifah. Tentu saja Mustafa tidak boleh. Komentar dari para tamu yang masuk dan menemui Musdalifah pun bermacam-macam, tapi yang paling Mustafa ingat adalah komentar dari seorang kerabat Mustafa, "Aku habis ketemu bidadari". bwahahahahahahaa...Entah kenapa Mustafa malah tersipu-sipu malu, padahal yang dipuji bukan Mustafa.

Ah, Mustafa tetap belum bisa bertemu dengan Musdalifah, mereka semakin lama terpisah, padahal malam ini mereka sudah berada sangat dekat. Kesal rasanya sudah sedekat itu tidak bisa bertemu. Di dalam kesalnya Mustafa tetap belum bisa menjawab pertanyaan Musdalifah, namun berbeda dengan acara sebelumnya, Mustafa kini bisa tersenyum-senyum sendiri.  

Kaya' cendol dah, penuh bangetttt

No comments:

Post a Comment