Sunday, August 18, 2013

Zulu

Musdalifah dan keluarganya memelihara anjing bernama Zulu. Lebat bulunya dan besar badannya. Wajahnya memelas seperti manusia dengan kerlingan yang membuat setiap yang melihat akan luluh hatinya. Selalu  menjadi kawan bercerita dan curhat. Mustafah belum lama mengenal Zulu. Tetapi kemampuan Zulu untuk menangkap perintah berbahasa inggris membuat Mustafa berdecak kagum.

Zulu meninggal beberapa hari lalu dan seluruh keluarga meratapi kepergiannya. Ada yang lebih dari anjing ini. Zulu telah menjadi teman yang menyenangkan melebihi suami/istri/anak. Tidak pernah menjawab ketika diceritakan tentang betapa kesalnya majikan. Tidak pernah pergi dan selalu ada di tempat. Zulu selalu ada dan mendengarkan keluh kesah.

Ketika cinta sudah mulai hambar dan hanya untuk menggenapi janji, Zulu berperan memberikan kehangatan yang mempersatukan seluruh keluarga Musdalifah. Semua sepakat apabila mengambil keputusan untuk Zulu. Zulu seperti tidak bercela. Tetapi Mustafa melihat satu yang gagal dilakukan oleh Zulu, penerimaan yang ikhlas bahwa apa yang pernah diberikan, pasti akan diambil lagi. Secara logika semua yang ditinggalkan menerima, tetapi secara hati, siapa yang bisa menerima ditinggalkan apa yang telah kita sayangi.

Adios, Zulu.

ini zulu.