Wednesday, July 10, 2013

Kebahagiaan Pranikah: Resepsi

"Kamu tidak bahagia, ya, saat kita menikah?"

Jadi ini proses terakhir dari seri menikah Mustafa - Musdalifah yang legendaris. Resepsi. Inginnya melakukan resepsi secara sederhana yang hanya didatangi oleh orang-orang terdekat, dilaksanakan di tempat yang nyaman dan hangat, dengan alunan musik yang tidak terlalu jazzy agar tidak tampak seperti pasangan sok asik, makanan yang enak dan banyak, make up yang tipis dan tidak terlalu mencolok, pokoknya sederhana dah.

Yang terjadi seperti ini, hujan sepanjang siang sampai malam membuat Mustafa-Musdalifah panik. Paes yang dengan brutal membubuhkan make up tebal berjaga dan berkeliaran tak melepaskan Musdalifah-Mustafa, membuat Mustafa tidak bisa bertemu dan berpelukan dengan Musdalifah. Kerabat yang tidak dapat datang. Makanan yang tidak sempat tercicipi semua. Hasil foto yang membuat Mustafa seperti vampir. 

Ternyata setelah dijalani, resepsi juga tidaklah seburuk itu. Ya, hujan memang membuat panik, tapi jika memang semesta mengizinkan pasti juga hujan akan berhenti, dan ya, hujan memang berhenti. Paes memang brutal, tapi toh paes pun bermaksud baik, hanya ingin membuat Mustafa dan Musdalifah terlihat apik jika nanti difoto, walaupun seleranya memang berbeda jauh antara yang tua dan Mustafa yang kekanak-kanakan. Kerabat yang tidak dapat datang. Ya mungkin juga lagi ada acara, kalau mereka tidak terhalang juga pasti datang kok. Toh malamnya banyak sekali yang menemani Mustafa-Musdalifah  mabuk-mabukkan sampai pagi. Hasil foto seperti vampir itu hanya perlu diacuhkan saja, yang penting udah resepsi, semua bakalan beres. 

Jadi, Mustafa biarpun terlihat jelek rupanya, dia tetap bahagia. Akan menjadi tidak bahagia apabila pasangan Mustafa adalah wanita selain Musdalifah. Ya, selamat menikah untuk Mustafa dan Musdalifah, semoga kebahagiaan resepsi terus mengawal sepanjang usia mereka. 

No comments:

Post a Comment