Thursday, January 2, 2014

Mertua

Mereka bilang kalau tidak ada mertua yang bisa membuat seorang nyaman. Mustafa sih tidak setuju dengan apa yang mereka bilang, sampai beberapa waktu lalu Mustafa sempat khilaf dengan tidak menyukai mertuanya sendiri. Bukan kebiasaaan Mustafa untuk tidak menyukai orang lain, karena mustafa selalu beranggapan kalau masing-masing pribadi itu berbeda dan berhak memiliki cara hidup dan cara berpikir sendiri.

Mustafa merasa mertuanya tidak hidup dengan benar, tidak saling mencintai pasanganya dengan benar, tidak mencintai anaknya dengan benar lagi. Mustafa merasa perilaku mertuanya itu akan memberikan contoh yang buruk bagi Mustafa dan Musdalifah. Ya walaupun Mustafa dan Musdalifah yakin akan hidup dengan cara mereka sendiri, tapi yakin mereka akan tetap memberi pengaruh bagi keluarga Mustafa.

Mertua Mustafa dikagumi karena gaya hidup "rebellious" mereka yang tidak mau perduli dengan pandangan masyarakat pada umumnya. Selama jalan yang mereka tempuh dirasa nyaman, ya kenapa ndak dijalani. Kemudian Mustafa merasa seperti "rebellious"nya itu ternyata tidak selesai, ada kesan tanggung yang Mustafa tangkap dari mereka. Mertua menganut kebebasan berfikir dan berpendapat, hanya saja terkadang mereka tidak mau lagi mendengar pendapat dan menghentikan debat kusir yang berarti tidak mau lagi mendengar karena itu hanya debat kosong. Tidak lagi melihat dari banyak sudut pandang.

Eh, tapiii...

Artinya Mustafa kalau ngomelngomel kaya begini kan Mustafa juga tidak melihat dari sudut pandang yang lain, ya. Mustafa juga harusnya melihat kalau mertua Mustafa itu sudah dengan sangat baiknya mendidik Musdalifah menjadi wanita yang dicintai dan mencintai Mustafa. Mendidik Musdalifah menjadi pribadi yang anggun, tegas, dan berani. Membesarkan Musdalifah menjadi pribadi yang menyenangkan dan sering tertawa.

Ketika Mustafa merasa mertua luput untuk mendengarkan, ya Mustafa harus berpikir kalau mereka sedang tidak ingin diganggu. Mustafa harus bisa memahami kalau mertua juga manusia yang kadang memiliki rasa lelah menjadi diri sendiri. Ketika Mustafa merasa mertua menjadi sosok yang "annoying", Mustafa harus bisa melihat segala kebaikan yang telah dilakukan oleh mertua, tidak hanya melihat sisi buruknya saja. Nah, di sini Mustafa merasa khilaf dengan sempat tidak menyukai mertua.

Kalau ingin merasa nyaman dengan mertua (atau orang lain) ya rangkullah mereka. Jangan berharap banyak untuk mereka merangkul terlebih dahulu. Bersikaplah aktif dan berhenti berharap, karena dengan berharap artinya harus siap dengan sakit hati ketika harapan itu tidak sesuai dengan keinginan kita.

Maaf ya mama mertua dan papa mertua, Mustafa khilaf.

2 comments:

  1. maaf juga ya mustafa, aku juga tidak suka mertuaku!

    ReplyDelete
  2. Iya, Mustafa memang pernah tidak suka mertuanya, tetapi Mustafa sudah mengatasinya, Mustafa tidak hanya melihat sisi buruknya saja, tetapi juga melihat sisi baiknya beserta istrinya, Musdalifah, dan menyadari bahwa mertuanya lah yang berjasa atas wanita yang dicintai Mustafa.

    Sekarang Mustafa sudah menyukai mertuanya lagi.

    ReplyDelete