Wednesday, January 1, 2014

Happy New Year

"There is no a lower form of Human Life." - downset.-

Tahun baru adalah pergantian tahun. Sudah menjadi tradisi untuk dirayakan secara besar-besaran. Entah tradisi entah pula momen yang sangat dibesar-besarkan. Perayaan tahun baru adalah membakar kembang api yang harganya luar biasa tinggi dan juga entah untuk apa. Belanja banyak dan makan banyak tetapi tetap tidak bisa habis bis bis bis. Keluar dan melek semalaman dan meninggalkan sampah di seluruh kota tanpa mau membersihkan. Sisa perayaan adalah sesuatu yang tidak diperdulikan lagi dan sudah bukan tanggung jawab yang merayakan.

Malam tahun baru adalah hujan yang tidak pernah tertebak pukul berapa akan turun. Macet yang berkepanjangan dan pengendara desa yang tidak perduli dengan arus lalu lintas selama mereka bisa melihat kembang api. Berkendara sangat kencang atau sangat lambat dengan klakson yang dinyalakan terus dan knalpot yang bising. Dimana kembang api untuk sesaat lebih indah daripada anak kita yang sudah mengantuk dan ingin segera pulang. Tak perduli dinginnya malam mulai menggerogoti kesehatan anak sampai batuk dan bersin tak karuan.

Masuk tahun yang baru tak ada yang ingin menjaga kotanya agar kebersihannya tetap terjaga. Tak ada yang ingin memperbaiki cara berkendara dan knalpot sepeda motornya. Tak ada yang ingin lebih perduli lagi pada anak dan keluarga. Tidak ada yang ingin lebih menjalani hidup lebih sederhana dan rendah hati. Tidak ada yang ingin lebih berhati-hati dalam berbicara agar tidak menyinggung perasaan. Tidak ada yang mewartakan kebaikan tanpa ingin terlihat suci. Tidak ada yang menyadari kalau diri sendiri tidak lebih baik dari orang lain.

Terlalu mabuk dan terlalu senang untuk sadar di malam tahun baru.


2 comments:

  1. Agama sosialku mungkin tahun baru, dengan tujuan yang sama menyambut tahun baru yang perjalanannya masih misteri dengan caranya sendiri - sendiri …

    ReplyDelete
  2. dan aku pun tak mengerti, sayang.

    ReplyDelete