Thursday, November 21, 2013

Pad Thai Tahun Lalu

Satu tahun yang lalu, 21 November 2012, Mustafa meminang Musdalifah di sebuah warung makan a la Thailand. Tidak ada yang spesial memang dari tempat itu, tempatnya juga ndak apik, tapi Pad Thai ayamnya enak. Kalau tempatnya ndak apik kenapa Mustafa meminang Musdalifah di sana? lah emang napa?

Jadi ceritanya saat itu Musdalifah sibuk banget, kalok kerja dari pagi sampek malam, jadi kalau Mustafa mengajaknya pergi malam hari ndak bisa, apalagi Musdalifah kan gadis baik-baik, jadi ndak cucok kalok keluyuran malam tidak dengan suami, tapi ya bukan berarti kalau keluyurannya sama suami orang lain boleh, loh, ya. Makanya Mustafa membawa Musdalifah di sela jeda makan siang. dan seperti biasa kebingungan mau makan di mana, akhirnya yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan kantor Musdalifah, ya resto thailand itu.

Itu sudah kali ketiganya Mustafa menculik Musdalifah di saat jeda makan siang, selalu saja ada yang mereka bicarakan, dan di kali ketiga, Mustafa membawa topik pembicaraan baru. Pernikahan. Bwahhh, berdebar lah hati Mustafa saat menjemput musdalifah. Bagaimana tidak tidak lah mudah membuat seorang Musdalifah mau menikahi seseorang, apalagi saat itu Mustafa tidak memiliki apa-apa, bahkan pekerjaan pun tidak. Ahhh, peduli setan, yang penting bisa serumah bareng, masalah kerjaan ntar aja dipikirkan (tidak disarankan untuk pemula yang ingin menikah tanpa pekerjaan).

Setelah memesan Pad Thai dan es teh, sambil mulut penuh makanan, Mustafa langsung mengajak Musdalifah untuk segera menikah. Ahhhh....Musdalifah pun keselek es teh. Ya dengan Pad Thai yang berhamburan keluar dan Es teh yang akhirnya tertelan dengan susah payah, Musdalifah pun menuruti keinginan Mustafa untuk menikah. Yaaa.... begitulah.

Mustafa memang membayangkan hidup dengan Musdalifah akan bahagia, karena seumuran jadi bisa dengan mudah memahami dan mengerti. Tidak ada bayangan untuk berkelahi dan berdebat besar. Mustafa pun juga tidak memiliki bayangan apa yang dipertengkarkan oleh suami dan istri, karena Mustafa tak pernah menemui pertengkaran hebat orangtuanya. Jadi bayangan Mustafa ya bahagia-bahagia aja. Aaahahahaha...Walaupun ternyata banyak yang menjadi pergumulan di dunia rumah tangga, Mustafa tetap bahagia akhirnya sudah menikah dengan Mudalifah.

Satu tahun yang lalu Mustafa membayangkan hidup bahagia bersama Musdalifah, dan sekarang, satu tahun kemudian, bayangan itu terwujud.

Ahhhh, senangnya....lalalalala...

2 comments:

  1. "Walaupun ternyata banyak yang menjadi pergumulan di dunia rumah tangga, Mustafa tetap bahagia akhirnya sudah menikah dengan Mustafa." Hehehehe :D

    ReplyDelete
  2. aaahhhahahahaaa..typo mar....corrected. thanks :p

    ReplyDelete